F-PTK BANTEN PERINGATI HARI TERUMBU KARANG

F-PTK BANTEN PERINGATI HARI TERUMBU KARANG

SUMUR.- Forum Pelestari Terumbu Karang (F-PTK) Banten dan Kelompok Nelayan Kampung Katapang, Desa Tunggaljaya, Kecamatan Sumur, menggelar buka puasa dan doa bersama, Sabtu (8/5). Kegiatan ini dalam rangka memperingati Hari Terumbu Karang Nasional bertempat di Posko Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (SIBAT).

Sekretaris Kelompok Nelayan Katapang, yang juga anggota Forum Pelestari Terumbu Karang (F-PTK) Provinsi Banten, Ruyadinata mengatakan, dukungan dari berbagai pihak sangat diharapkan untuk merehabilitasi kerusakan terumbu karang di Pulau Badul yang hancur, dampak dari Tsunami Selat Sunda pada Desember 2018 lalu.

“Hari ini (Sabtu) bertepatan dengan peringatan Hari Terumbu Karang Nasional, kami bersama kelompok Nelayan Katapang menggelar buka puasa dan doa bersama. Dalam kesempatan itu, kami berkomitmen untuk turut menyukseskan gerakan rehabilitasi terumbu karang atau GRTK yang sudah digagas oleh F-PTK Banten tahun 2020 lalu,” kata Ruyadinata.

Lebih lanjut, Ruyadinata menuturkan, pada tahun 2020, F-PTK Banten telah menggelar kegiatan di Pulau Badul dengan menanam belasan rak laba-laba yang berisi bibit terumbu karang sebagai tonggak awal dimulainya GRTK. “Kami sangat senang dan mendukung gerakan ini dan berharap aksi ini terus berlanjut,” ujarnya.

Koordinator F-PTK Banten, Nurwarta Wiguna menegaskan, pada tahun 2021, GRTK akan digelar dengan sasaran utama di Pulau Badul, Kecamatan Sumur dan di Pulau Liwungan, Kecamatan Panimbang. “Kami kembali akan mengajak sejumlah elemen, baik unsur masyarakat, organisasi/ kelompok pelestari lingkungan, pemerintah daerah dan pusat, maupun pihak perusahaan untuk bersama-sama menyukseskan GRTK,” katanya.

Ditegaskan, sekira Juli 2021, F-PTK Banten akan melakukan komunikasi dan koordinasi dengan para pihak tersebut, agar GRTK menjadi aksi berkelanjutan dengan dukungan semua elemen. “Kami juga akan berupaya mensosialisasikan peduli dan cinta terumbu karang kepada anak, terutama siswa, dari mulai tingkat dasar hingga menengah dan juga perguruan tinggi,” tandasnya.***

F-PTK BANTEN PERINGATI HARI TERUMBU KARANG

SUMUR.- Forum Pelestari Terumbu Karang (F-PTK) Banten dan Kelompok Nelayan Kampung Katapang, Desa Tunggaljaya, Kecamatan Sumur, menggelar buka puasa dan doa bersama, Sabtu (8/5). Kegiatan ini dalam rangka memperingati Hari Terumbu Karang Nasional bertempat di Posko Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (SIBAT).

Sekretaris Kelompok Nelayan Katapang, yang juga anggota Forum Pelestari Terumbu Karang (F-PTK) Provinsi Banten, Ruyadinata mengatakan, dukungan dari berbagai pihak sangat diharapkan untuk merehabilitasi kerusakan terumbu karang di Pulau Badul yang hancur, dampak dari Tsunami Selat Sunda pada Desember 2018 lalu.

“Hari ini (Sabtu) bertepatan dengan peringatan Hari Terumbu Karang Nasional, kami bersama kelompok Nelayan Katapang menggelar buka puasa dan doa bersama. Dalam kesempatan itu, kami berkomitmen untuk turut menyukseskan gerakan rehabilitasi terumbu karang atau GRTK yang sudah digagas oleh F-PTK Banten tahun 2020 lalu,” kata Ruyadinata.

Lebih lanjut, Ruyadinata menuturkan, pada tahun 2020, F-PTK Banten telah menggelar kegiatan di Pulau Badul dengan menanam belasan rak laba-laba yang berisi bibit terumbu karang sebagai tonggak awal dimulainya GRTK. “Kami sangat senang dan mendukung gerakan ini dan berharap aksi ini terus berlanjut,” ujarnya.

Koordinator F-PTK Banten, Nurwarta Wiguna menegaskan, pada tahun 2021, GRTK akan digelar dengan sasaran utama di Pulau Badul, Kecamatan Sumur dan di Pulau Liwungan, Kecamatan Panimbang. “Kami kembali akan mengajak sejumlah elemen, baik unsur masyarakat, organisasi/ kelompok pelestari lingkungan, pemerintah daerah dan pusat, maupun pihak perusahaan untuk bersama-sama menyukseskan GRTK,” katanya.

Ditegaskan, sekira Juli 2021, F-PTK Banten akan melakukan komunikasi dan koordinasi dengan para pihak tersebut, agar GRTK menjadi aksi berkelanjutan dengan dukungan semua elemen. “Kami juga akan berupaya mensosialisasikan peduli dan cinta terumbu karang kepada anak, terutama siswa, dari mulai tingkat dasar hingga menengah dan juga perguruan tinggi,” tandasnya.***