SELAMAT DATANG DI LAMAN GERAKAN REHABILITASI/RESTORASI TERUMBU KARANG (GRTK) SEBAGAI UPAYA MITIGASI BENCANA BERBASIS PELESTARIAN LINGKUNGAN DAN MATAPENCAHARIAN BERKELANJUTAN (SUSTAINABLE LIVELIHOOD)

SELAMAT DATANG DI LAMAN FORUM PELESTARI TERUMBU KARANG (F-PTK) PROVINSI BANTEN

Gandeng Laz Harfa, PT. Telkom Kembali Gulirkan TJSL untuk Transplantasi Terumbu Karang

Gandeng Laz Harfa, PT. Telkom Kembali Gulirkan TJSL untuk Transplantasi Terumbu Karang

PANDEGLANG.- PT. Telkom kembali meluncurkan Program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) tahun 2023 dengan kegiatan Transplantasi Terumbu Karang di Pulau Liwungan, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang. Dengan menggandeng Lembaga Amil Zakat Harapan Dhuafa (LAZ Harfa) Banten, rencananya sebanyak 700 rak media tanam karang metode spiderweb (jaring laba-laba) atau sekira 12.600 bibit/fragmen karang akan dibudidayakan di pulau tersebut.

Hal itu disampaikan Sekretaris Yayasan Harapan Dhuafa Banten, Mamak Jamaksari pada pembukaan Pelatihan Transplantasi Terumbu Karang bagi masyarakat yang digelar di Kampoeng Nelayan Cottage, Cipanon, Desa Tanjungjaya, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Selasa (18/4/2023) kemarin.

“Pada Tahun 2021, kami melaksanakan transplantasi terumbu karang sebanyak 176 rak di Pulau Badul, Kecamatan Sumur dan 176 rak di Pulau Liwungan, Kecamatan Panimbang. Tahun 2022, sebanyak 500 rak difokuskan di Pulau Badul dan tahun 2023 ini, sebanyak 700 rak dengan lokasi kegiatan di Pulau Liwungan,” ujar Mamak.

ujuannya, kata Mamak, sebagai upaya pelestarian terumbu karang di kedua wilayah tersebut, terutama pascabencana tsunami tahun 2018 lalu. Selain itu, menumbuhkembangkan kesadaran dan upaya masyarakat, khususnya nelayan untuk terus menjaga dan memelihara keberadaan terumbu karang di wilayahnya guna mempertahankan sumber kehidupan dan mendukung kegiatan pariwisata.

“Mudah-mudahan, harapan tersebut, baik jangka pendek maupun jangka panjang ke depan bisa terwujud,” katanya.

Merespons kegiatan tersebut, Loka Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (PSPL) Serang, Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan menyampaikan apresiasi atas kepedulian PT. Telkom dalam mendukung pelestarian terumbu karang.

“Indonesia merupakan salah satu negara terpenting di dunia sebagai penyimpan keanekaragaman hayati laut tertinggi. Ekosistem pesisir yakni Terumbu Karang, Padang Lamun dan Mangrove memainkan peranan penting dalam industri wisata bahari, juga memberikan pelindungan pada kawasan pesisir dari hempasan ombak dan gerusan arus,” kata Kepala Loka PSPL Serang, Syarif Iwan Taruna Alkadrie.

Ditegaskan, ekosistem terumbu karang dihuni oleh lebih dari 93.000 spesies. Bahkan diperkirakan lebih dari satu juta spesies mendiami ekosistem ini. “Ekosistem terumbu karang yang sangat kaya akan plasma nutfah ini kendati tampak sangat kokoh dan kuat, ternyata sangat rentan terhadap perubahan lingkungan. Atas dasar itulah, upaya untuk menjaga, merawat dan melestarikannya sangat penting,” katanya.

Sementara Koordinator FPTK Banten, Nurwarta Wiguna menegaskan, upaya mengembangkan, menjaga dan memelihara ekosistem bawah laut, salah satunya biota karang harus menjadi gerakan nyata pada masyarakat, khususnya nelayan.

Pemerintah dan kalangan bisnis (perusahaan) harus memberikan dukungan serius terhadap gerakan tersebut sehingga menjadi kebiasaan pada masyarakat. Mengingat banyaknya ancaman yang bakal merusak eksositem ini ke depannya. “Faktor perubahan lingkungan, bencana, juga ancaman dari manusia hampir setiap saat dapat menjadi penyebab rusaknya terumbu karang,” ucap mantan jurnalis itu.

Gandeng Laz Harfa, PT. Telkom Kembali Gulirkan TJSL untuk Transplantasi Terumbu Karang

PANDEGLANG.- PT. Telkom kembali meluncurkan Program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) tahun 2023 dengan kegiatan Transplantasi Terumbu Karang di Pulau Liwungan, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang. Dengan menggandeng Lembaga Amil Zakat Harapan Dhuafa (LAZ Harfa) Banten, rencananya sebanyak 700 rak media tanam karang metode spiderweb (jaring laba-laba) atau sekira 12.600 bibit/fragmen karang akan dibudidayakan di pulau tersebut.

Hal itu disampaikan Sekretaris Yayasan Harapan Dhuafa Banten, Mamak Jamaksari pada pembukaan Pelatihan Transplantasi Terumbu Karang bagi masyarakat yang digelar di Kampoeng Nelayan Cottage, Cipanon, Desa Tanjungjaya, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Selasa (18/4/2023) kemarin.

"Pada Tahun 2021, kami melaksanakan transplantasi terumbu karang sebanyak 176 rak di Pulau Badul, Kecamatan Sumur dan 176 rak di Pulau Liwungan, Kecamatan Panimbang. Tahun 2022, sebanyak 500 rak difokuskan di Pulau Badul dan tahun 2023 ini, sebanyak 700 rak dengan lokasi kegiatan di Pulau Liwungan," ujar Mamak.

ujuannya, kata Mamak, sebagai upaya pelestarian terumbu karang di kedua wilayah tersebut, terutama pascabencana tsunami tahun 2018 lalu. Selain itu, menumbuhkembangkan kesadaran dan upaya masyarakat, khususnya nelayan untuk terus menjaga dan memelihara keberadaan terumbu karang di wilayahnya guna mempertahankan sumber kehidupan dan mendukung kegiatan pariwisata.

"Mudah-mudahan, harapan tersebut, baik jangka pendek maupun jangka panjang ke depan bisa terwujud," katanya.

Merespons kegiatan tersebut, Loka Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (PSPL) Serang, Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan menyampaikan apresiasi atas kepedulian PT. Telkom dalam mendukung pelestarian terumbu karang.

"Indonesia merupakan salah satu negara terpenting di dunia sebagai penyimpan keanekaragaman hayati laut tertinggi. Ekosistem pesisir yakni Terumbu Karang, Padang Lamun dan Mangrove memainkan peranan penting dalam industri wisata bahari, juga memberikan pelindungan pada kawasan pesisir dari hempasan ombak dan gerusan arus," kata Kepala Loka PSPL Serang, Syarif Iwan Taruna Alkadrie.

Ditegaskan, ekosistem terumbu karang dihuni oleh lebih dari 93.000 spesies. Bahkan diperkirakan lebih dari satu juta spesies mendiami ekosistem ini. "Ekosistem terumbu karang yang sangat kaya akan plasma nutfah ini kendati tampak sangat kokoh dan kuat, ternyata sangat rentan terhadap perubahan lingkungan. Atas dasar itulah, upaya untuk menjaga, merawat dan melestarikannya sangat penting," katanya.

Sementara Koordinator FPTK Banten, Nurwarta Wiguna menegaskan, upaya mengembangkan, menjaga dan memelihara ekosistem bawah laut, salah satunya biota karang harus menjadi gerakan nyata pada masyarakat, khususnya nelayan.

Pemerintah dan kalangan bisnis (perusahaan) harus memberikan dukungan serius terhadap gerakan tersebut sehingga menjadi kebiasaan pada masyarakat. Mengingat banyaknya ancaman yang bakal merusak eksositem ini ke depannya. "Faktor perubahan lingkungan, bencana, juga ancaman dari manusia hampir setiap saat dapat menjadi penyebab rusaknya terumbu karang," ucap mantan jurnalis itu.

PROFIL F-PTK PROVINSI BANTEN

FORUM Pelestari Terumbu Karang (F-PTK) Provinsi Banten didirikan pada 12 September 2020. Kelahiran forum ini setelah adanya gagasan Gerakan Menanam di Dasar Laut dari Manajer Sobong Terpadu Sumbagsih, Nurwarta Wiguna atas keprihatinannya melihat kondisi Pulau Badul yang berlokasi di Kampung Katapang, Desa Tunggaljaya, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang yang rusak (pepohonan maupun terumbu karangnya) akibat diterjang Tsunami Selat Sunda pada 22 Desember 2018.

Atas dasar itu, pada 5 September 2020, Nurwarta Wiguna mengundang komunitas Paniis Lestari (Panles), Berkah Jangkar Sam (BJS), Komunitas Peduli Lingkungan Sekitar (Kompilasi), Pengurus Gerakan Pramuka Kwartir Ranting (Kwarran) Kecamatan Sumur, Perwakilan dari Pramuka Saka Bahari, Sarip, Anak Pantai Cipanon (APC) Panimbang dan Komandan Pos Angkatan Laut (Danpos AL) Tentara Nasional Indonesia (TNI) Kecamatan Sumur, Agus Budi Santoso.

Dalam pertemuan tersebut disepakati dimulainya Gerakan Menanam di Dasar Laut atau Transplantasi Terumbu Karang di Pulau Badul, Kecamatan Sumur pada tanggal 28 Oktober 2020 bertepatan dengan Peringatan Hari Sumpah Pemuda dan di Pulau Liwungan, Kecamatan Panimbang pada 10 November 2020 bertepatan dengan Peringatan Hari Pahlawan.

Beberapa minggu sebelum dilaksanakan kegiatan, penamaan Penamaan Gerakan Menanam di Dasar Laut kemudian diubah menjadi Gerakan Rehabilitasi Terumbu Karang (GRTK), atas masukan dari Pembina Yayasan Konservasi Selat Sunda (YKSS), Mumu Muamalah yang juga pegawai Balai Taman Nasional Ujung Kulon (BTNUK).

Gagasan menggelar GRTK I & II rupanya mendapat dukungan dari sejumlah komunitas yang bergerak di bidang sosial, lingkungan, kebencanaan, pelaku wisata dan institusi lembaga pemerintah di Provinsi Banten. Mereka kemudian bergabung bersama F-PTK Banten. Selanjutnya, F-PTK Banten menggelar GRTK I di Pulau Badul pada 28 Oktober 2020 dan GRTK II di Pulau Liwungan pada 10 November 2020 yang mendapat apresiasi dari sejumlah komunitas, lembaga/institusi baik pemerintah, TNI dan Polri, perusahaan serta stakeholders kebencanaan lainnya. Salah satu perusahaan yang mengapresiasi GRTK F-PTK Banten yakni PT. Chandra Asri Petrochemical Tbk yang saat itu berencana akan melakukan kerjasama/kemitraan dalam rangka mendukung program F-PTK Banten terkait rehabilitasi Terumbu Karang.

PROGRAM & KEGIATAN

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.