BMKG SERANG LATIH NELAYAN GUNAKAN APLIKASI CUACA

BMKG SERANG LATIH NELAYAN GUNAKAN APLIKASI CUACA

PANDEGLANG.- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Maritim Serang, Senin (24/07/2023) mengelar acara Ngariung Cuaca bersama puluhan anggota Forum Pelestari Terumbu Karang (F-PTK) Banten. Acara yang digelar di Kampoeng Nelayan Cottage & Resto, Kampung Cipanon, Desa Tanjungjaya, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang tersebut dibuka oleh Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Serang, Anton Daud, didampingi Koordinator Data & Informasi, Tatang Rusmana.

Dalam kegiatan tersebut, selain menyampaikan tentang eksistensi Stasiun Meteorologi Maritim Serang, puluhan nelayan yang berasal dari wilayah Kampung Katapang, Desa Tunggaljaya, Kecamatan Sumur dan Kampung Cipanon, Desa Tanjungjaya, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang tersebut diperkenalkan dan dilatih aplikasi infoBMKG. “Mudah-mudahan, acara ini bisa memberikan manfaat, terutama bagi nelayan dan juga para penggiat pelestari terumbu karang dengan dibekali aplikasi yang bisa menginformasikan kondisi prakiraan cuaca,” kata Anton.

Para peserta tampak antusias mengikuti kegiatan tersebut. Hal tersebut menandakan, kegiatan bermanfaat, baik bagi pribadi maupun nelayan pada umumnya. Seperti diungkapkan Ruyadinata, nelayan asal Kampung Katapang. “Ini pengalaman pertama saya ikut kegiatan dengan BMKG. Sangat manfaat kegiatan ini. Apalagi kami diberikan informasi terkait informasi prakiraan cuaca melalui aplikasi yang dikeluarkan oleh BMKG,” ungkapnya.

Sementara itu, Koordinator F-PTK Banten, Nurwarta Wiguna mengungkapkan acara tersebut merupakan kerjasama/kolaborasi antara BKGM Stasiun Maritim Serang dengan F-PTK Banten dalam rangka mendukung kegiatan transplantasi terumbu karang, khususnya di Pulau Badul, Sumur dan Pulau Liwungan, Panimbang. “Stasiun Meteorologi Maritim Serang telah memberikan informasi yang sangat bermanfaat bagi kami para penggiat pelestari terumbu karang yang saat ini hingga akhir tahun tengah melaksanakan kegiatan transplantasi terumbu karang di Pulau Liwungan serta Pulau Badul berupa penggunaan/pemanfaatan aplikasi prakiraan cuaca,” ungkapnya.

Dalam setiap kegiatan transplantasi terumbu karang, lanjut Nurwarta, terkadang pelaksanaan dibatalkan atau ditunda, akibat buruknya cuaca saat itu, karena tidak terprediksi sebelumnya. “Dalam setahun biasanya F-PTK Banten telah memiliki agenda/jadwal transplantasi yang waktunya telah ditentukan. Namun, beberapa jadwal terpaksa ditunda atau dibatalkan, karena pas kegiatan cuaca tidak mendukung. Ini tentunya merugikan kami, apalagi pada saat itu ada tamu wisatanya,” tandasnya.

Demokan Cara Transplantasi Terumbu Karang

Usai acara Ngariung Cuaca, anggota F-PTK Banten, Mustamin mendemokan cara melakukan tranplantasi terumbu karang, mulai dari pembuatan rak jaring laba-laba, pengambilan bibit karang, pengikatan pada rak hingga “menanamkannya” di dalam laut, pada kedalaman 3-5 meter kepada Kepala Stasiun, Anton Daud dan stafnya.

“Kami sangat mengapresiasi yang dilakukan F-PTK Banten yang selama ini melakukan upaya pelestarian terumbu karang. Ini harus didukung oleh semua pihak, agar aktivitas teman-teman ini terus bisa berjalan dan memberikan manfaat bagi umat manusia,” pungkas Anton.***

 

BMKG SERANG LATIH NELAYAN GUNAKAN APLIKASI CUACA

PANDEGLANG.- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Maritim Serang, Senin (24/07/2023) mengelar acara Ngariung Cuaca bersama puluhan anggota Forum Pelestari Terumbu Karang (F-PTK) Banten. Acara yang digelar di Kampoeng Nelayan Cottage & Resto, Kampung Cipanon, Desa Tanjungjaya, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang tersebut dibuka oleh Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Serang, Anton Daud, didampingi Koordinator Data & Informasi, Tatang Rusmana.

Dalam kegiatan tersebut, selain menyampaikan tentang eksistensi Stasiun Meteorologi Maritim Serang, puluhan nelayan yang berasal dari wilayah Kampung Katapang, Desa Tunggaljaya, Kecamatan Sumur dan Kampung Cipanon, Desa Tanjungjaya, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang tersebut diperkenalkan dan dilatih aplikasi infoBMKG. "Mudah-mudahan, acara ini bisa memberikan manfaat, terutama bagi nelayan dan juga para penggiat pelestari terumbu karang dengan dibekali aplikasi yang bisa menginformasikan kondisi prakiraan cuaca," kata Anton.

Para peserta tampak antusias mengikuti kegiatan tersebut. Hal tersebut menandakan, kegiatan bermanfaat, baik bagi pribadi maupun nelayan pada umumnya. Seperti diungkapkan Ruyadinata, nelayan asal Kampung Katapang. "Ini pengalaman pertama saya ikut kegiatan dengan BMKG. Sangat manfaat kegiatan ini. Apalagi kami diberikan informasi terkait informasi prakiraan cuaca melalui aplikasi yang dikeluarkan oleh BMKG," ungkapnya.

Sementara itu, Koordinator F-PTK Banten, Nurwarta Wiguna mengungkapkan acara tersebut merupakan kerjasama/kolaborasi antara BKGM Stasiun Maritim Serang dengan F-PTK Banten dalam rangka mendukung kegiatan transplantasi terumbu karang, khususnya di Pulau Badul, Sumur dan Pulau Liwungan, Panimbang. "Stasiun Meteorologi Maritim Serang telah memberikan informasi yang sangat bermanfaat bagi kami para penggiat pelestari terumbu karang yang saat ini hingga akhir tahun tengah melaksanakan kegiatan transplantasi terumbu karang di Pulau Liwungan serta Pulau Badul berupa penggunaan/pemanfaatan aplikasi prakiraan cuaca," ungkapnya.

Dalam setiap kegiatan transplantasi terumbu karang, lanjut Nurwarta, terkadang pelaksanaan dibatalkan atau ditunda, akibat buruknya cuaca saat itu, karena tidak terprediksi sebelumnya. "Dalam setahun biasanya F-PTK Banten telah memiliki agenda/jadwal transplantasi yang waktunya telah ditentukan. Namun, beberapa jadwal terpaksa ditunda atau dibatalkan, karena pas kegiatan cuaca tidak mendukung. Ini tentunya merugikan kami, apalagi pada saat itu ada tamu wisatanya," tandasnya.

Demokan Cara Transplantasi Terumbu Karang

Usai acara Ngariung Cuaca, anggota F-PTK Banten, Mustamin mendemokan cara melakukan tranplantasi terumbu karang, mulai dari pembuatan rak jaring laba-laba, pengambilan bibit karang, pengikatan pada rak hingga "menanamkannya" di dalam laut, pada kedalaman 3-5 meter kepada Kepala Stasiun, Anton Daud dan stafnya.

"Kami sangat mengapresiasi yang dilakukan F-PTK Banten yang selama ini melakukan upaya pelestarian terumbu karang. Ini harus didukung oleh semua pihak, agar aktivitas teman-teman ini terus bisa berjalan dan memberikan manfaat bagi umat manusia," pungkas Anton.***