SEBANYAK 500 RAK JARING LABA-LABA SIAP “DITANAM” DI PULAU BADUL

SEBANYAK 500 RAK JARING LABA-LABA SIAP “DITANAM” DI PULAU BADUL

SUMUR.- Sebanyak 500 rak Jaring-Laba-Laba (Web Spider), media tanam terumbu karang sudah selesai dikerjakan oleh tim kerja Forum Pelestari Terumbu Karang (F-PTK) Provinsi Banten. Pengerjaan rak Jaring Laba-Laba yang dilakukan oleh masyarakat nelayan di Kampung Katapang, Desa Tunggaljaya, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang tersebut dilakukan selama satu minggu lebih, mulai dari pembuatan rak sampai pada pelapisan pasir.

“Alhamdulillah, pengerjaan rak jaring laba-lab sudah selesai. Tim kerja yang sudah ditentukan oleh Koordinator F-PTK Banten siang dan malam mengerjakan media tanam terumbu karang ini. Setelah lebaran atau Mei minggu ke-2, Insya Allah, rak-rak ini akan segera ditanamkan di Pulau Badul,” kata Koordintor Tim Kerja F-PTK Banten, Ruyadinata yang juga Ketua RT Kampung Katapang.

Ruyadi menyatakan, pada Program Perluasan Rehabilitasi Terumbu Karang di Pulau Badul kerjasama dengan PT. Telkom Indonesia dan Lembaga Amil Zakat Harapan Dhuafa (Laz Harfa) Banten pada tahun 2022 seluruhnya melibatkan masyarakat sekitar. “Program ini banyak manfaatnya, terutama bagi masyarakat nelayan sekitar, mulai dari proses pengerjaan rak, beberapa masyarakat yang terlibat di tim kerja mendapatkan penghasilan dari upah las dan pelapisan. Termasuk nanti juga pada saat kegiatan transplantasi. Yang jelas, jika terumbu karang ini sudah ditanam dan dirawat dengan baik sehingga tumbuh bagus, mendatangkan ikan di sekitarnya, manfaatnya akan tambah besar lagi bagi nelayan. Atas nama warga Katapang, kami ucapkan banyak terima kasih kepada PT. Telkom Indonesia dan juga Laz Harfa Banten,” pungkasnya.

Sementara itu, Koordinator F-PTK Banten, Nurwarta Wiguna mengungkapkan tujuan utama atau Goal Mission dari Gerakan Rehabilitasi Terumbu Karang (GRTK) adalah tumbuhkembangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga, merawat dan melindungi terumbu karang dari kerusakan atau kepunahan. “Yang terpenting masyarakat dilibatkan secara aktif. Mereka merupakan pelaku utama dalam menjaga, merawat dan melindungi ekosistem alam bawah laut tersebut,” tandasnya.***

SEBANYAK 500 RAK JARING LABA-LABA SIAP “DITANAM” DI PULAU BADUL

SUMUR.- Sebanyak 500 rak Jaring-Laba-Laba (Web Spider), media tanam terumbu karang sudah selesai dikerjakan oleh tim kerja Forum Pelestari Terumbu Karang (F-PTK) Provinsi Banten. Pengerjaan rak Jaring Laba-Laba yang dilakukan oleh masyarakat nelayan di Kampung Katapang, Desa Tunggaljaya, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang tersebut dilakukan selama satu minggu lebih, mulai dari pembuatan rak sampai pada pelapisan pasir.

"Alhamdulillah, pengerjaan rak jaring laba-lab sudah selesai. Tim kerja yang sudah ditentukan oleh Koordinator F-PTK Banten siang dan malam mengerjakan media tanam terumbu karang ini. Setelah lebaran atau Mei minggu ke-2, Insya Allah, rak-rak ini akan segera ditanamkan di Pulau Badul," kata Koordintor Tim Kerja F-PTK Banten, Ruyadinata yang juga Ketua RT Kampung Katapang.

Ruyadi menyatakan, pada Program Perluasan Rehabilitasi Terumbu Karang di Pulau Badul kerjasama dengan PT. Telkom Indonesia dan Lembaga Amil Zakat Harapan Dhuafa (Laz Harfa) Banten pada tahun 2022 seluruhnya melibatkan masyarakat sekitar. "Program ini banyak manfaatnya, terutama bagi masyarakat nelayan sekitar, mulai dari proses pengerjaan rak, beberapa masyarakat yang terlibat di tim kerja mendapatkan penghasilan dari upah las dan pelapisan. Termasuk nanti juga pada saat kegiatan transplantasi. Yang jelas, jika terumbu karang ini sudah ditanam dan dirawat dengan baik sehingga tumbuh bagus, mendatangkan ikan di sekitarnya, manfaatnya akan tambah besar lagi bagi nelayan. Atas nama warga Katapang, kami ucapkan banyak terima kasih kepada PT. Telkom Indonesia dan juga Laz Harfa Banten," pungkasnya.

Sementara itu, Koordinator F-PTK Banten, Nurwarta Wiguna mengungkapkan tujuan utama atau Goal Mission dari Gerakan Rehabilitasi Terumbu Karang (GRTK) adalah tumbuhkembangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga, merawat dan melindungi terumbu karang dari kerusakan atau kepunahan. "Yang terpenting masyarakat dilibatkan secara aktif. Mereka merupakan pelaku utama dalam menjaga, merawat dan melindungi ekosistem alam bawah laut tersebut," tandasnya.***