LINTAS ORGANISASI SIAPKAN 5 AKSI GERBANG TANGGUH

LINTAS ORGANISASI SIAPKAN 5 AKSI GERBANG TANGGUH

CIMANGGU.- Rusaknya ekosistem pesisir laut di Kabupaten Pandeglang setelah diterjang gelombang Tsunami Selat Sunda 2018, mendorong berbagai organisasi lintas organisasi tergerak untuk merehabilitasi terumbu karang. Diprakarsai Forum Pelestari Terumbu Karang (F-PTK) Provinsi Banten, pada 27 Desember 2020 digelar acara Refleksi 2 (dua) Tahun Tsunami Selat Sunda dengan mengusung tema “Mewujudkan Masyarakat Banten Tangguh Bencana” bertempat di Rest Area Jl. Raya Tanjung Lesung-Sumur, Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang.

“Refleksi 2 (dua) tahun Tsunami Selat Sunda yang digagas F-PTK Provinsi Banten bersama lintas komunitas yang tergabung didalamnya, dilatarbelakangi karena kondisi wilayah Provinsi Banten sampai saat ini masih memiliki tingkat risiko/potensi bencana alam yang tinggi diantaranya gempa bumi, gunung meletus, tsunami, banjir, longsor, kebakaran, kekeringan dan puting beliung, sehingga diperlukan kondisi masyarakat dan pemerintah yang siap, siaga, sepat dan tepat dalam melakukan upaya pengurangan risiko, tanggap darurat dan pemulihan,” papar Nurwarta.

Selain itu, adanya potensi/ancaman Megatrusht Selat Sunda, sehingga diperlukan mitigasi bencana yang terintegrasi/terpadu dan berkelanjutan oleh seluruh sektor terkait penanggulangan bencana dan ditambah mayoritas masyarakat Banten, terutama yang tinggal di lokasi-lokasi rawan/langganan bencana belum terbangun kesadarannya untuk melakukan upaya kesiapsiagaan bencana secara mandiri,” tandasnya.

Maksud dan tujuan digelarnya refleksi yakni untuk membangun dan memperkuat peran serta masyarakat/kelompok masyarakat/komunitas dalam upaya penanggulangan bencana dalam rangka mendukung peran, fungsi dan tugas pemerintah, menggalang komitmen bersama lintas komunitas di Provinsi Banten dalam upaya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam dan krisis kesehatan. Diharapkan melahirkan dokumen berisi rencana aksi penanggulangan bencana ang nantinya diharapkan dapat disinergiskan dengan program/dokumen rencana kontijensi (renkon) milik pemerintah.

Dalam kegiatan tersebut, lintas organisasi mendeklarasikan 5 Aksi Gerakan Membangun (Gerbang) Tangguh yang berisi (1) Membangun Ketahanan Keluarga & Masyarakat, (2) Membangun Ketangguhan Pangan Lokal, (3) Membangun Ketangguhan Ekosistem Darat, Pesisir dan Laut, (4) Membangun Ketangguhan Institusi/Kelembagaan dan (5) Membangun Ketangguhan Supra & Infrastruktur Kebencanaan. “Gerakan Rehabilitasi Terumbu Karang yang sudah dilaksanakan oleh F-PTK Banten merupakan salah satu perwujudan dari 5 Aksi Gerbang Tangguh tersebut,” tandasnya.

Kondisi Terumbu Karang makin Memprihatinkan

Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Pandeglang, Suaedi Kurdiatna mengamini kondisi terumbu karang di Pandeglang yang rusak. Bahkan dia menyebut kini keadaannya semakin memprihatinkan. Hal itu terlihat dari semakin berkurangnya populasi ikan di perairan Pandeglang akibat rusaknya terumbu karang. “Padahal seharusnya, terumbu karang menjadi rumah sekaligus tempat berkembangnya ikan. Ikan tidak punya rumah, jadi jumlahnya semakin sedikit,” tuturnya.

Kondisi itu diperparah dengan masih minimnya kesadaran nelayan untuk menjaga terumbu karang. Maka dari itu, dia menegaskan akan ikut ambil bagian dari gerakan pelestarian terumbu karang yang dicetus F-PTK. “Dari sisi keuntungan, banyak sekali yang bisa dinikmati dengan terumbu karang. Kalau kita jaga alam, maka alam juga akan bersabahat dengan manusia,” pungkasnya.

Sementara itu, Community Relation Manager PT. Chandra Asri Petrochemical Tbk, Wawan Mulyana pihaknya bersedia menjadi bagian dari kegiatan rehabilitasi terumbu karang. “Kami sangat mengapresiasi gerakan ini yang telah memotivasi semua elemen untuk peduli terhadap kondisi terumbu karang, khususnya di wilayah Provinsi Banten” kata Wawan.***

LINTAS ORGANISASI SIAPKAN 5 AKSI GERBANG TANGGUH

CIMANGGU.- Rusaknya ekosistem pesisir laut di Kabupaten Pandeglang setelah diterjang gelombang Tsunami Selat Sunda 2018, mendorong berbagai organisasi lintas organisasi tergerak untuk merehabilitasi terumbu karang. Diprakarsai Forum Pelestari Terumbu Karang (F-PTK) Provinsi Banten, pada 27 Desember 2020 digelar acara Refleksi 2 (dua) Tahun Tsunami Selat Sunda dengan mengusung tema "Mewujudkan Masyarakat Banten Tangguh Bencana" bertempat di Rest Area Jl. Raya Tanjung Lesung-Sumur, Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang.

"Refleksi 2 (dua) tahun Tsunami Selat Sunda yang digagas F-PTK Provinsi Banten bersama lintas komunitas yang tergabung didalamnya, dilatarbelakangi karena kondisi wilayah Provinsi Banten sampai saat ini masih memiliki tingkat risiko/potensi bencana alam yang tinggi diantaranya gempa bumi, gunung meletus, tsunami, banjir, longsor, kebakaran, kekeringan dan puting beliung, sehingga diperlukan kondisi masyarakat dan pemerintah yang siap, siaga, sepat dan tepat dalam melakukan upaya pengurangan risiko, tanggap darurat dan pemulihan," papar Nurwarta.

Selain itu, adanya potensi/ancaman Megatrusht Selat Sunda, sehingga diperlukan mitigasi bencana yang terintegrasi/terpadu dan berkelanjutan oleh seluruh sektor terkait penanggulangan bencana dan ditambah mayoritas masyarakat Banten, terutama yang tinggal di lokasi-lokasi rawan/langganan bencana belum terbangun kesadarannya untuk melakukan upaya kesiapsiagaan bencana secara mandiri," tandasnya.

Maksud dan tujuan digelarnya refleksi yakni untuk membangun dan memperkuat peran serta masyarakat/kelompok masyarakat/komunitas dalam upaya penanggulangan bencana dalam rangka mendukung peran, fungsi dan tugas pemerintah, menggalang komitmen bersama lintas komunitas di Provinsi Banten dalam upaya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam dan krisis kesehatan. Diharapkan melahirkan dokumen berisi rencana aksi penanggulangan bencana ang nantinya diharapkan dapat disinergiskan dengan program/dokumen rencana kontijensi (renkon) milik pemerintah.

Dalam kegiatan tersebut, lintas organisasi mendeklarasikan 5 Aksi Gerakan Membangun (Gerbang) Tangguh yang berisi (1) Membangun Ketahanan Keluarga & Masyarakat, (2) Membangun Ketangguhan Pangan Lokal, (3) Membangun Ketangguhan Ekosistem Darat, Pesisir dan Laut, (4) Membangun Ketangguhan Institusi/Kelembagaan dan (5) Membangun Ketangguhan Supra & Infrastruktur Kebencanaan. "Gerakan Rehabilitasi Terumbu Karang yang sudah dilaksanakan oleh F-PTK Banten merupakan salah satu perwujudan dari 5 Aksi Gerbang Tangguh tersebut," tandasnya.

Kondisi Terumbu Karang makin Memprihatinkan

Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Pandeglang, Suaedi Kurdiatna mengamini kondisi terumbu karang di Pandeglang yang rusak. Bahkan dia menyebut kini keadaannya semakin memprihatinkan. Hal itu terlihat dari semakin berkurangnya populasi ikan di perairan Pandeglang akibat rusaknya terumbu karang. “Padahal seharusnya, terumbu karang menjadi rumah sekaligus tempat berkembangnya ikan. Ikan tidak punya rumah, jadi jumlahnya semakin sedikit,” tuturnya.

Kondisi itu diperparah dengan masih minimnya kesadaran nelayan untuk menjaga terumbu karang. Maka dari itu, dia menegaskan akan ikut ambil bagian dari gerakan pelestarian terumbu karang yang dicetus F-PTK. “Dari sisi keuntungan, banyak sekali yang bisa dinikmati dengan terumbu karang. Kalau kita jaga alam, maka alam juga akan bersabahat dengan manusia,” pungkasnya.

Sementara itu, Community Relation Manager PT. Chandra Asri Petrochemical Tbk, Wawan Mulyana pihaknya bersedia menjadi bagian dari kegiatan rehabilitasi terumbu karang. "Kami sangat mengapresiasi gerakan ini yang telah memotivasi semua elemen untuk peduli terhadap kondisi terumbu karang, khususnya di wilayah Provinsi Banten" kata Wawan.***