NELAYAN KATAPANG DILATIH CARA TRANSPLANTASI TERUMBU KARANG

NELAYAN KATAPANG DILATIH CARA TRANSPLANTASI TERUMBU KARANG

SUMUR.- Sebanyak 10 nelayan, warga Kampung Katapang, Desa Tunggaljaya, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Rabu (30/03/2022) dilatih cara mentransplantasi Terumbu Karang. Pelatihan tersebut digelar usai acara Peluncuran Tahap II Rehabilitasi Teumbu Karang di Pulau Badul, Program Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) PT. Tekom Indonesia bekerjasama dengan Lembaga Amil Zakat Harapan Dhuafa (Laz Harfa) dan Forum Pelestari Terumbu Karang (F-PTK) Provinsi Banten.

Sebagai fasilitator dalam kegiatan tersebut, Heri Juanda dari Balai Taman Nasional Ujung Kulon (BTNUK) dan Nurwarta Wiguna, Koordinator F-PTK Provinsi Baten. “Secara umum, nelayan di kampung Katapang ini sudah memahami cara mentransplantasi Terumbu Karang. Ini dimungkinkan, di wilayah ini sudah ada gerakan merehabilitasi biota laut yang sangat penting bagi kehidupan ikan yang digagas F-PTK Banten sejak tahun 2020 dengan melibatkan masyarakat,” kata Heri.

Ditegaskan, saat ini, para nelayan tersebut tinggal ditingkatkan kesadaran dan kapasitasnya untuk melakukan rehabilitasi terumbu karang dengan metode transplantasi menggunakan media tanam, baik berbentuk rak laba-laba (spider web) atau lainnya. “Atas nama Balai TNUK, saya sangat bangga dan mengapresiasi atas dukungan dari PT. Telkom Indonesia dan Laz Harfa terhadap pelestarian terumbu karang, khususnya di Pulau Badul ini,” tandasnya.

Sementara itu, Koordinator F-PTK Banten, Nurwarta Wiguna menyatakan Rehabilitasi Terumbu Karang di Pulau Badul, Desa Tunggaljaya, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang sudah dimulai sejak tahun 2020 melalui Gerakan Rehabilitasi Terumbu Karang (GRTK) yang digagasnya. “Pelibatan semua stakeholder, baik pemerintah, kalangan bisnis/perusahaan, komunitas masyarakat, perguruan tinggi dan juga media sangat penting guna mendukung GRTK di Banten. Masyarakat nelayan harus terus dibeikan pemahaman, penyadaran dan ditingkatkan kapasitasnya agar mandiri dalam upaya melestarikan terumbu karang,” ujarnya.***

 

NELAYAN KATAPANG DILATIH CARA TRANSPLANTASI TERUMBU KARANG

SUMUR.- Sebanyak 10 nelayan, warga Kampung Katapang, Desa Tunggaljaya, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Rabu (30/03/2022) dilatih cara mentransplantasi Terumbu Karang. Pelatihan tersebut digelar usai acara Peluncuran Tahap II Rehabilitasi Teumbu Karang di Pulau Badul, Program Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) PT. Tekom Indonesia bekerjasama dengan Lembaga Amil Zakat Harapan Dhuafa (Laz Harfa) dan Forum Pelestari Terumbu Karang (F-PTK) Provinsi Banten.

Sebagai fasilitator dalam kegiatan tersebut, Heri Juanda dari Balai Taman Nasional Ujung Kulon (BTNUK) dan Nurwarta Wiguna, Koordinator F-PTK Provinsi Baten. "Secara umum, nelayan di kampung Katapang ini sudah memahami cara mentransplantasi Terumbu Karang. Ini dimungkinkan, di wilayah ini sudah ada gerakan merehabilitasi biota laut yang sangat penting bagi kehidupan ikan yang digagas F-PTK Banten sejak tahun 2020 dengan melibatkan masyarakat," kata Heri.

Ditegaskan, saat ini, para nelayan tersebut tinggal ditingkatkan kesadaran dan kapasitasnya untuk melakukan rehabilitasi terumbu karang dengan metode transplantasi menggunakan media tanam, baik berbentuk rak laba-laba (spider web) atau lainnya. "Atas nama Balai TNUK, saya sangat bangga dan mengapresiasi atas dukungan dari PT. Telkom Indonesia dan Laz Harfa terhadap pelestarian terumbu karang, khususnya di Pulau Badul ini," tandasnya.

Sementara itu, Koordinator F-PTK Banten, Nurwarta Wiguna menyatakan Rehabilitasi Terumbu Karang di Pulau Badul, Desa Tunggaljaya, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang sudah dimulai sejak tahun 2020 melalui Gerakan Rehabilitasi Terumbu Karang (GRTK) yang digagasnya. "Pelibatan semua stakeholder, baik pemerintah, kalangan bisnis/perusahaan, komunitas masyarakat, perguruan tinggi dan juga media sangat penting guna mendukung GRTK di Banten. Masyarakat nelayan harus terus dibeikan pemahaman, penyadaran dan ditingkatkan kapasitasnya agar mandiri dalam upaya melestarikan terumbu karang," ujarnya.***