PENTAHELIX DI BANTEN BAHAS UPAYA PELESTARIAN TERUMBU KARANG

PENTAHELIX DI BANTEN BAHAS UPAYA PELESTARIAN TERUMBU KARANG

SERANG.- Sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Provinsi Bante, perusahaan, akademisi lembaga/organisasi/komunitas masyarakat dan media massa (Pentahelix) mengelar diskusi bertajuk Ngobrol Pintar Masyarakat Aman dan Tangguh Bencana (Ngopi Mantab) bertema Terumbu Karang Dulu, Kini dan Nanti. Acara yang digagas Forum Pelestari Terumbu Karang (F-PTK) Banten tersebut digelar di Benteng Speelwijk, Kawasan Kesultanan Banten, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Rabu (31/07/2024).

Koordinator F-PTK Banten, Nurwarta Wiguna menuturkan, acara tersebut diselenggarakan guna menggalang dukungan penuh dari seluruh unsur Pentahelix dalam mendukung Program Gerakan Membangun Terumbu Karang (Gerbang Terang) yang telah diluncurkan pada tahun 2023. “Ini momen pertama F-PTK Banten mengumpulkan dan berdiskusi dengan para perwakilan dari unsur pemerintah, perusahaan, komunitas/organisasi masyarakat, akademisi dan media massa guna menggalang kekuatan atau kolaborasi pelestarian terumbu karang di Provinsi Banten,” ujarnya.

Dalam acara tersebut, F-PTK Banten menghadirkan sejumlah narasumber diantaranya Dr. Moh. Ali Fadillah dari Fakultas Keguruan & Ilmu Pendidikan (FKIP) Untirta yang memaparkan tentang pemanfaatan terumbu karang masa lalu atau pada masa Kesultanan Banten. Selain itu, narasumber lainnya dari Stasiun Maritim Merak, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang menyampaikan seputar pengaruh pemanasan global terhadap eksistensi terumbu karang dan dari BMKG Stasiun Geofisika Klas I Tangerang tentang ancaman kerusakan/kepunahan terumbu karang dengan adanya potensi bencana alam (gempabumi dan tsunami).

“Kami juga menghadirkan pembicara dari Dinas Kelautan dan Perikanan, Badan Perencanaan & Pembangunan Provinsi Banten yang mengaitkan upaya pelestarian terumbu karang dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals atau SDGs khususnya poin 4-Pendidikan, 8-Ekonomi, 13-Perubahan Iklim dan 14-Ekosistem Bawah Laut,” paparnya.

PENTAHELIX DI BANTEN BAHAS UPAYA PELESTARIAN TERUMBU KARANG

SERANG.- Sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Provinsi Bante, perusahaan, akademisi lembaga/organisasi/komunitas masyarakat dan media massa (Pentahelix) mengelar diskusi bertajuk Ngobrol Pintar Masyarakat Aman dan Tangguh Bencana (Ngopi Mantab) bertema Terumbu Karang Dulu, Kini dan Nanti. Acara yang digagas Forum Pelestari Terumbu Karang (F-PTK) Banten tersebut digelar di Benteng Speelwijk, Kawasan Kesultanan Banten, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Rabu (31/07/2024).

Koordinator F-PTK Banten, Nurwarta Wiguna menuturkan, acara tersebut diselenggarakan guna menggalang dukungan penuh dari seluruh unsur Pentahelix dalam mendukung Program Gerakan Membangun Terumbu Karang (Gerbang Terang) yang telah diluncurkan pada tahun 2023. "Ini momen pertama F-PTK Banten mengumpulkan dan berdiskusi dengan para perwakilan dari unsur pemerintah, perusahaan, komunitas/organisasi masyarakat, akademisi dan media massa guna menggalang kekuatan atau kolaborasi pelestarian terumbu karang di Provinsi Banten," ujarnya.

Dalam acara tersebut, F-PTK Banten menghadirkan sejumlah narasumber diantaranya Dr. Moh. Ali Fadillah dari Fakultas Keguruan & Ilmu Pendidikan (FKIP) Untirta yang memaparkan tentang pemanfaatan terumbu karang masa lalu atau pada masa Kesultanan Banten. Selain itu, narasumber lainnya dari Stasiun Maritim Merak, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang menyampaikan seputar pengaruh pemanasan global terhadap eksistensi terumbu karang dan dari BMKG Stasiun Geofisika Klas I Tangerang tentang ancaman kerusakan/kepunahan terumbu karang dengan adanya potensi bencana alam (gempabumi dan tsunami).

"Kami juga menghadirkan pembicara dari Dinas Kelautan dan Perikanan, Badan Perencanaan & Pembangunan Provinsi Banten yang mengaitkan upaya pelestarian terumbu karang dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals atau SDGs khususnya poin 4-Pendidikan, 8-Ekonomi, 13-Perubahan Iklim dan 14-Ekosistem Bawah Laut," paparnya.